Sejarah & Lingkup Manajemen Operasional
Pengertian Manajemen Operasional
Penggunaan fungsi-fungsi manajemen (Planing, Organizing, Actuating, and Controling) sedemikian rupa dalam proses transformasi berbagai sumber daya perusahaan, guna menambah dan menghasilkan output yang lebih baik dan optimal.Sejarah Perkembangan Manajemen Operasional
1776, Specialization of labour in manufacturing, by Adam Smith1799, Interchangeable parts, cost accounting, by Eli Whitney and others
1832, Division of labour by skill; assignment of jobs by skill;
basics of time study, by Charles Babbage
1900, Scientific management time study and work study
developed; dividing planning and doing of work, by Frederick W. Taylor
1900, Motion of study of jobs, by Frank B. Gilbreth
1901, Scheduling techniques for employees, machines jobs in
Manufacturing, Henry L. Gantt
1915, Economic lot sizes for inventory control, by F.W. Harris
1927, Human relations; the Hawthorne studies, by Elton Mayo
1931, Statistical inference applied to product quality: quality
control charts, by W.A. Shewart
1935, Statistical sampling applied to quality control: inspection sampling plans, by H.F. Dodge & H.G. Roming
1940, Operations research applications in World War II P.M., by Blacker and others.
1946, Digital computer, by John Mauchlly and J.P. Eckert
1947, Linear programming, by G.B. Dantzig, Williams &
others
1950, Mathematical programming, on-linear and stochastic processes , by A. Charnes & by W.W. Cooper & others
1951 Commercial digital computer: large-scale computations
Available, by Sperry Univac
1960, Organizational behaviour: continued study of people
at work, by L. Cummings & L. Porter
1970, Integrating operations into overall strategy and policy, Computer applications to manufacturing, Scheduling
and control, Material requirement planning (MRP), by W. Skinner, J. Orlicky &. Wright
1980, Quality and productivity applications from Japan: robotics, CAD-CAM, J. Juran & W.E. Deming.
KONSEP PRODUKSI
The step-by-step conversion of one form of material into another form through chemical or mechanical process to create or enhance the utility ofthe product to the user.(Tahapan perubahan dari suatu material menjadi bentuk yang berbeda melalui proses kimiawi atau mekanis untuk menciptakan atau meningkatkan utilitas dari suatu produk bagi penggunanya)
A process by which goods and services are created – Edward Buffa
(Suatu proses dimana barang dan jasa tercipta)
Skema Produksi
Karakteristik Sistem Produksi
Produksi adalah kegiatan yang terorganisir, jadi setiap sistem dalam produksi memiliki tujuanSistem produksi mentransformasi berbagai input menjadi output yang bernilai
Sistem produksi tidak berjalan secara terisolir dari sistem-sistem lain di dalam organisasi
Terdapat umpan balik tentang masing-masing kegiatan di dalam sis tem produksi, yang penting untuk mengendalikan dan meningkatkan kinerja sistem.
Klasifikasi Sistem Produksi
JOB SHOP PRODUCTION
Umumnya hanya memproduksi 1 atau beberapa barang jenis tertentu saja sesuai dengan spesifikasi yang diinginan oleh pembeli dalam waktu dan dana yang telah disepakati.Ciri-Ciri :
Variasi produk tinggi dan volume produksi rendahMenggunakan fasilitas dan peralatan produksi umum
Pekerja yang mampu mengerjakan tugas yang bervariasi sesuai keingian pembeli
Persediaan yang tinggi akan bahan baku, peralatan, dan suku cadang
Perencanaan yang mendetail tentang urutan kebutuhan masing-masing produk, kapasitas masing-masing pekerjaan, dan prioritas pekerjaan
Batch Production
Memproduksi produk dalam jumlah terbatas pada interval waktu tertentu dan tergantung pada kuantitas penjualanCiri-ciri :
Jalur produksi pendekMesin dan peralatan produksi bersifat fleksibel
Mesin dan peralatan sudah di siapkan untuk memproduksi sejumlah lot tertentu, dan dibutuhkan persiapan lagi untuk lot yang selanjutnya.
Biaya dan waktu tunggu lebih rendah dibandingkan dengan Job Shop Production
Mass Production
Pengolahan atau perakitan bagian-bagian dari produk dalam suatu proses yang berkesinambunganCiri-ciri :
Urutan proses dan produk sudah terstandarisasiMenggunakan mesin terdedikasi untuk meningkatkan jumlah produksi.
Volume produk tinggi
Perputaran waktu produksi rendah
Jumlah persediaan barang dalam proses rendah
Jalur produksi seimbang
Arus bahan baku dan komponen produksi berkelanjutan tanpa back tracking
Perencanaan dan pengendalian produksi lebih mudah
Penanganan bahan baku dapat dibuat automatis
Ikut nyimak saja gan, memang gak mudeng sama Manajemen Operasional
BalasHapussilahkan mas disimak aja manajemen oprasionalnya
Hapus