Ini Dia Bisnis yang Paling Menguntungkan
Dewasa ini banyak sekali beredar berbagai macam bisnis mulai bisnis yang manual sampai bisnis online. Semua menawarkan peluang keuntungan yang sangat luar biasa besarnya. Apalagi bisnis - bisnis yang berbau forex meskipun kita harus jauh mengkaji kembali tentang kehalalan bisnis tersebut.
Begitupun saat ini sudah sangat berkembang bisnis yang menggunakan sitem MLM bahkan banyak yang membuatnya menjadikan bisnis MLM syariah.
Banyak sekali saat ini bisnis yang ditawarkan dan terus berkembang. Bahkan saat ini orang sedang ramai - ramai bisnis investasi properti atau perumahan dan begitupun asuransi.
Berbagai macam program bermunculan dengan sasaran mulai kelas bawah, menengah sampai kelas atas.
Semua pangsa pasar di sasarnya tanpa kecuali satupun. Tujuannya hanya satu mendapatkan keuntungan maximal.
Namun diantara bisnis - bisnis tersebut tahukah kita bahwa ada sebuah bisnis yang sangat menguntungkan dan dijamin tidak akan pernah rugi?
Percaya atau tidak?
Kalau tidak percaya mending tidak usah lanjut baca. Stop aja disini. Ganti chanel saja.
Namun kalau masih penasaran bisnis apa yang dijamin tidak akan pernah rugi dan pasti menguntungkan, silahkan lanjut dan boleh minun kopi dulu atau minum susu terlebih dahulu biar santai sekalian jangan lupa snacknya.
Baiklah saya akan melanjutkannya
Saya mulai dengan sebuah kisah sederhana.
Waktu itu ada ada sekelompok orang yang terpaksa bermalam di rumahnya orang kaya raya. Tepatnya sekelompok orang tersebut mengenal pemilik rumah itu adalah seorang kaya raya.
Gimana tidak dikenal sebagai seorang kaya raya. Pemilik rumah itu adalah pembisnis yang sangat hebat. Kekayaan dan kehabatan bisnisnya sudah tidak diragukan lagi.
Sekelompok orang tersebut bermalam di sana. Kebetulan waktu itu informasinya adalah malam yang sangat dingin sekali.
Maka sekelompok orang tersebut terpaksa mampir kerumah orang yang mereka kenal kaya tersebut.
Dengan pikiran kalau menginap ditempat orang kaya pasti wenak dong segala ada.
Dan dengan ramahnya orang yang mereka kenal kaya raya itu dengan senang hati mempersilahkan sekelompok orang yang datang menginap dirumahnya.
Sudah dikenal kaya, orang datang kurang begitu dikenal datang kerumahnya mau nginep terus dipersilahkan. Hebat banget nih orang kaya raya.
Mungkin satpamnya molongo dan siap- siap berjaga kali ya. Siapa tahu ini sekolompok orang mau rampok.
Tapi sayang orang yang dikenal kaya raya oleh sekelompok orang ini tidak memiliki satpan. Wah hebat banget kan.
Pokonya saya mau berkisah bisnis yang sedang dilakukan oleh orang yang dikenal kaya raya oleh sekelompok orang ini adalah bisnis yang benar - benar tidak rugi.
Lanjut ya......
Singkat kata semua orang masuk kerumahnya begitupun si tuan rumah masuk juga kerumahnya.
Sekelompok orang ini dijamu dengan ramah oleh tuan rumah namu makan sederhana seadanya minuman hangat tapi tetep maknyos pokonya
..........
Hari makin malam dinginnya malam makin menusuk...
Mereka semuanya berharap diberikan selimut.
Mulai nih ada perbincangan diantara kelompok ini...
" Ni orang kaya seperti apa ya kedinginan begini sama sekali tidak memberikan penghangat. selimut ke apa ke."
Seseorang geram....
"Coba tanyakan dan minta selimut." Kata salah seorang dari kelompok tersebut.
"Tidak usah!" Kata salah satu teman yang lainnya.
Namun diantara salah seorang ini terus ngotot supaya minta selimut. Akhirnya dia berangkat sendiri menemui tuan rumahnya.
Pada langkah - langkah menuju ruangan tuan rumahnya itu terasa aneh, orang kaya nih sepertinya tidak memiliki apa - apa.
Tidak ada guci besar sebagai hiasan di sudut rumahnya. Lemari kristal dan lain - lian tidak ada.
Setelah beberapa langkah sampailah diruangan tuan rumah.
Orang ini terkejut melihat tuan rumah sedang duduk bersama istrinya dalam keadaan kedinginan juga.
Akhirnya orang tersebut kembali kepada teman - temannya dan menjalani malam dengan rasa dingin....
Plus di tambah segudang pertanyaan...
Pagipun akhirnya datang. Tidak sabar rasanya igin bertanya kepada tuan rumah perihal kejadian malam tadi.
Akhirnya tuan rumah keluar kata tak bisa dibendung lagi.
"Pak saya tadi malam melihat bapak sama seperti kami semuanya melewati malam dengan kedinginan. Kemana semua kekayaan yang bpk miliki selama ini, sehingga untuk penghangat saja tidak ada?" Tanya salah seorang dari kelompok tersebut.
Jawab tuan rumah.
"”Kami mempunyai rumah di kampung lain*). Setiap kali memperoleh harta kami langsung mengirimkannya ke sana. Seandainya masih ada yang tinggal di sini (berupa selimut), tentu sudah kami berikan kepada bapak - bapak sekalian. Selain itu, jalan ke rumah kami yang baru itu sulit dan mendaki.
Karena itu, membawa barang seringan mungkin lebih baik daripada membawa barang yang berat-berat. Kami memang sengaja meringankan beban agar lebih mudah dibawa.
Gimana paham bapak - bapak?" tanya tuan rumah
"Paham." Jawab Bapak.
Ingin tahu siapakah tuan rumah tersebut?
Ia adalah Abu Darda
Siapakah Abu Darda?
Abu Darda adalah salah sorang yang termasuk saudagar terkemukan di Madinah. Abu Darda terkenal juga dengan kejujurannya dan kedermawanannya.
Setelah islam masuk kedalam jiwanya kedermawanannya semakin menjadi - jadi sehingga hampir semua hartanya di bisniskan dengan Alloh kecuali sedikit untuk keperluannya.
Ada suatu pesan yang nampaknya melekat pada kalbu Abu Darda yaitu ayat berikut ini
”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu bisnis yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.” (QS Ash-Shaff, 61:10-12)
Akhirnya dalam diri Abu Darda tertanam bahwa bisnis yang dapat menyelamatkan adalah bisnis dengen Alloh.
Mungkin akan bertanya lalu apa yanga didapatkan Abu Darda?
Kisah selanjutnya adalah pehujung akhir hayatnya
Kisahnya seperti ini
Pada waktu itu Abu Darda hampir meninggal, para sahabatnya waktu itu datang berkunjung.
Mereka bertanya, “Sakit apa yang di rasakan?”
Jawab Abu Darda, “Dosa-dosaku!”
Tanya, “Apa yang diinginkan?”
Jawab, “Ampunan Tuhanku.”
Kemudian dia berkata kepada orang-orang yang hadir di sekitarnya, “Ulangkanlah kepadaku kalimah, Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah.”
Abu Darda terus membaca kalimah tersebut berulang-ulang hingga nafasnya yang terakhir. Setelah Abu Darda pergi menemui Tuhannya, Didafatkan informasi Auf bin Malik al-Asyja’iy bermimpi. Dia melihat dalam mimpinya sebuah padang rumput yang luas menghijau. Maka, bertebaranlah bau harum semerbak dan muncul suatu bayangan berupa sebuah kubah besar dari kulit.
Sekitar kubah berbaring hewan ternak yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Dia bertanya, “Milik siapa ini?”
Jawab, “Milik Abdur Rahman bin Auf.”
Abdur Rahman muncul dari dalam kubah.
Dia berkata kepada Auf bin Malik, “Hai, Ibnu Malik! Inilah karunia Allah kepada kita berkat Alquran.
Seandainya engkau mengawasi jalan ini, engkau akan melihat suatu pemandangan yang belum pernah engkau saksikan, dan mendengar sesuatu yang belum pernah engkau dengar, dan tidak pernah terlintas dalam pikiranmu.”
Tanya Auf bin Malik, “Untuk siapa semuanya, hai Abu Muhammad?
Jawab, “Disediakan Allah Taala untuk Abu Darda, karena dia telah menolak dunia dengan mudah dan lapang dada.
(kitab Shuwar min Hayaatis Shahabah, karya Doktor ‘Abdurrahman Ra’fat Basya)
Apa yang didapatkan oleh Abi Darda sangatlah baik sekali.
Imam asy-Syaukani berkata, “Allah menjadikan amalan-amalan (shalih) tersebut kedudukannya seperti ‘perniagaan’, karena orang-orang yang melakukannya akan meraih keuntungan (besar) sebagaimana mereka meraih keuntungan dalam perniagaan (duniawi), keuntungan (besar) itu adalah masuknya mereka ke dalam surga dan selamat dari (siksa) neraka.” (Kitab Fathul Qadiir, 5/311)
Lalu kita sebagai orang yang hidup di zaman ini harus bagaimana?
Apakah harus berniaga dengan cara Abu Darda menginfakan harta - hartanya semunaya?
Jika memang tidak seperti itu setidaknya setiap hasil usaha yang kita perolah disisihkanlah untuk fakir miskin yang ada disekitar kita.
Bantu mereka dengan kemampuan kita.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Itulah bisnis yang menguntungkan, semoga bermanfaat.
Mengejar dunia tidak akan pernah bisa dinikmati karena jikapun sudah selesai pengejarannya itu artinya kita sudah mati.
Lalu apa yang dibawa dan didapatkan.
Hanya bisnis dengan Alloh saja yang di bawa. Dunia dan segala akan di tinggalkan.
Selamat berbisnis.......
Semoga banyak investasi dan bisnis yang bisa di bawa sampai menembus dunia. Aamiin
*) Akhirat
Begitupun saat ini sudah sangat berkembang bisnis yang menggunakan sitem MLM bahkan banyak yang membuatnya menjadikan bisnis MLM syariah.
Banyak sekali saat ini bisnis yang ditawarkan dan terus berkembang. Bahkan saat ini orang sedang ramai - ramai bisnis investasi properti atau perumahan dan begitupun asuransi.
Berbagai macam program bermunculan dengan sasaran mulai kelas bawah, menengah sampai kelas atas.
Semua pangsa pasar di sasarnya tanpa kecuali satupun. Tujuannya hanya satu mendapatkan keuntungan maximal.
Namun diantara bisnis - bisnis tersebut tahukah kita bahwa ada sebuah bisnis yang sangat menguntungkan dan dijamin tidak akan pernah rugi?
Percaya atau tidak?
Kalau tidak percaya mending tidak usah lanjut baca. Stop aja disini. Ganti chanel saja.
Namun kalau masih penasaran bisnis apa yang dijamin tidak akan pernah rugi dan pasti menguntungkan, silahkan lanjut dan boleh minun kopi dulu atau minum susu terlebih dahulu biar santai sekalian jangan lupa snacknya.
Baiklah saya akan melanjutkannya
Saya mulai dengan sebuah kisah sederhana.
Waktu itu ada ada sekelompok orang yang terpaksa bermalam di rumahnya orang kaya raya. Tepatnya sekelompok orang tersebut mengenal pemilik rumah itu adalah seorang kaya raya.
Gimana tidak dikenal sebagai seorang kaya raya. Pemilik rumah itu adalah pembisnis yang sangat hebat. Kekayaan dan kehabatan bisnisnya sudah tidak diragukan lagi.
Sekelompok orang tersebut bermalam di sana. Kebetulan waktu itu informasinya adalah malam yang sangat dingin sekali.
Maka sekelompok orang tersebut terpaksa mampir kerumah orang yang mereka kenal kaya tersebut.
Dengan pikiran kalau menginap ditempat orang kaya pasti wenak dong segala ada.
Dan dengan ramahnya orang yang mereka kenal kaya raya itu dengan senang hati mempersilahkan sekelompok orang yang datang menginap dirumahnya.
Sudah dikenal kaya, orang datang kurang begitu dikenal datang kerumahnya mau nginep terus dipersilahkan. Hebat banget nih orang kaya raya.
Mungkin satpamnya molongo dan siap- siap berjaga kali ya. Siapa tahu ini sekolompok orang mau rampok.
Tapi sayang orang yang dikenal kaya raya oleh sekelompok orang ini tidak memiliki satpan. Wah hebat banget kan.
Pokonya saya mau berkisah bisnis yang sedang dilakukan oleh orang yang dikenal kaya raya oleh sekelompok orang ini adalah bisnis yang benar - benar tidak rugi.
Lanjut ya......
Singkat kata semua orang masuk kerumahnya begitupun si tuan rumah masuk juga kerumahnya.
Sekelompok orang ini dijamu dengan ramah oleh tuan rumah namu makan sederhana seadanya minuman hangat tapi tetep maknyos pokonya
..........
Hari makin malam dinginnya malam makin menusuk...
Mereka semuanya berharap diberikan selimut.
Mulai nih ada perbincangan diantara kelompok ini...
" Ni orang kaya seperti apa ya kedinginan begini sama sekali tidak memberikan penghangat. selimut ke apa ke."
Seseorang geram....
"Coba tanyakan dan minta selimut." Kata salah seorang dari kelompok tersebut.
"Tidak usah!" Kata salah satu teman yang lainnya.
Namun diantara salah seorang ini terus ngotot supaya minta selimut. Akhirnya dia berangkat sendiri menemui tuan rumahnya.
Pada langkah - langkah menuju ruangan tuan rumahnya itu terasa aneh, orang kaya nih sepertinya tidak memiliki apa - apa.
Tidak ada guci besar sebagai hiasan di sudut rumahnya. Lemari kristal dan lain - lian tidak ada.
Setelah beberapa langkah sampailah diruangan tuan rumah.
Orang ini terkejut melihat tuan rumah sedang duduk bersama istrinya dalam keadaan kedinginan juga.
Akhirnya orang tersebut kembali kepada teman - temannya dan menjalani malam dengan rasa dingin....
Plus di tambah segudang pertanyaan...
Pagipun akhirnya datang. Tidak sabar rasanya igin bertanya kepada tuan rumah perihal kejadian malam tadi.
Akhirnya tuan rumah keluar kata tak bisa dibendung lagi.
"Pak saya tadi malam melihat bapak sama seperti kami semuanya melewati malam dengan kedinginan. Kemana semua kekayaan yang bpk miliki selama ini, sehingga untuk penghangat saja tidak ada?" Tanya salah seorang dari kelompok tersebut.
Jawab tuan rumah.
"”Kami mempunyai rumah di kampung lain*). Setiap kali memperoleh harta kami langsung mengirimkannya ke sana. Seandainya masih ada yang tinggal di sini (berupa selimut), tentu sudah kami berikan kepada bapak - bapak sekalian. Selain itu, jalan ke rumah kami yang baru itu sulit dan mendaki.
Karena itu, membawa barang seringan mungkin lebih baik daripada membawa barang yang berat-berat. Kami memang sengaja meringankan beban agar lebih mudah dibawa.
Gimana paham bapak - bapak?" tanya tuan rumah
"Paham." Jawab Bapak.
Ingin tahu siapakah tuan rumah tersebut?
Ia adalah Abu Darda
Siapakah Abu Darda?
Abu Darda adalah salah sorang yang termasuk saudagar terkemukan di Madinah. Abu Darda terkenal juga dengan kejujurannya dan kedermawanannya.
Setelah islam masuk kedalam jiwanya kedermawanannya semakin menjadi - jadi sehingga hampir semua hartanya di bisniskan dengan Alloh kecuali sedikit untuk keperluannya.
Ada suatu pesan yang nampaknya melekat pada kalbu Abu Darda yaitu ayat berikut ini
”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu bisnis yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.” (QS Ash-Shaff, 61:10-12)
Akhirnya dalam diri Abu Darda tertanam bahwa bisnis yang dapat menyelamatkan adalah bisnis dengen Alloh.
Mungkin akan bertanya lalu apa yanga didapatkan Abu Darda?
Kisah selanjutnya adalah pehujung akhir hayatnya
Kisahnya seperti ini
Pada waktu itu Abu Darda hampir meninggal, para sahabatnya waktu itu datang berkunjung.
Mereka bertanya, “Sakit apa yang di rasakan?”
Jawab Abu Darda, “Dosa-dosaku!”
Tanya, “Apa yang diinginkan?”
Jawab, “Ampunan Tuhanku.”
Kemudian dia berkata kepada orang-orang yang hadir di sekitarnya, “Ulangkanlah kepadaku kalimah, Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah.”
Abu Darda terus membaca kalimah tersebut berulang-ulang hingga nafasnya yang terakhir. Setelah Abu Darda pergi menemui Tuhannya, Didafatkan informasi Auf bin Malik al-Asyja’iy bermimpi. Dia melihat dalam mimpinya sebuah padang rumput yang luas menghijau. Maka, bertebaranlah bau harum semerbak dan muncul suatu bayangan berupa sebuah kubah besar dari kulit.
Sekitar kubah berbaring hewan ternak yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Dia bertanya, “Milik siapa ini?”
Jawab, “Milik Abdur Rahman bin Auf.”
Abdur Rahman muncul dari dalam kubah.
Dia berkata kepada Auf bin Malik, “Hai, Ibnu Malik! Inilah karunia Allah kepada kita berkat Alquran.
Seandainya engkau mengawasi jalan ini, engkau akan melihat suatu pemandangan yang belum pernah engkau saksikan, dan mendengar sesuatu yang belum pernah engkau dengar, dan tidak pernah terlintas dalam pikiranmu.”
Tanya Auf bin Malik, “Untuk siapa semuanya, hai Abu Muhammad?
Jawab, “Disediakan Allah Taala untuk Abu Darda, karena dia telah menolak dunia dengan mudah dan lapang dada.
(kitab Shuwar min Hayaatis Shahabah, karya Doktor ‘Abdurrahman Ra’fat Basya)
Apa yang didapatkan oleh Abi Darda sangatlah baik sekali.
Imam asy-Syaukani berkata, “Allah menjadikan amalan-amalan (shalih) tersebut kedudukannya seperti ‘perniagaan’, karena orang-orang yang melakukannya akan meraih keuntungan (besar) sebagaimana mereka meraih keuntungan dalam perniagaan (duniawi), keuntungan (besar) itu adalah masuknya mereka ke dalam surga dan selamat dari (siksa) neraka.” (Kitab Fathul Qadiir, 5/311)
Lalu kita sebagai orang yang hidup di zaman ini harus bagaimana?
Apakah harus berniaga dengan cara Abu Darda menginfakan harta - hartanya semunaya?
Jika memang tidak seperti itu setidaknya setiap hasil usaha yang kita perolah disisihkanlah untuk fakir miskin yang ada disekitar kita.
Bantu mereka dengan kemampuan kita.
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Itulah bisnis yang menguntungkan, semoga bermanfaat.
Mengejar dunia tidak akan pernah bisa dinikmati karena jikapun sudah selesai pengejarannya itu artinya kita sudah mati.
Lalu apa yang dibawa dan didapatkan.
Hanya bisnis dengan Alloh saja yang di bawa. Dunia dan segala akan di tinggalkan.
Selamat berbisnis.......
Semoga banyak investasi dan bisnis yang bisa di bawa sampai menembus dunia. Aamiin
*) Akhirat
Posting Komentar untuk "Ini Dia Bisnis yang Paling Menguntungkan"